Januari 17, 2012

Tahun Baru II

Tepat pukul 3 sore kemudian yang ditunggupun datang, sempat saya 'bernyanyi' khusus untuk Beliau soal tugas memasak nasi tumpengnya itu, tapi sudahlah... kalau kata orang dulu,'nasi sudah terlanjur menjadi bubur'. Akhirnya dengan garansi : tidak akan dipermasalahkan bagaimanapun itu rasa hasil masakan saya, sayapun menganggukkan tugasnya itu.

Esok paginya, saya dan Beliau sengaja berpagi ria menyambangi pasar tradisional yang tak begitu jauh jaraknya dari rumah kami. So thankful kepada Bapak Jenderal (big boss saya di tempat saya bekerja) yang meliburkan semua rutinitas kantor Sabtu itu. Berbekal daftar belanjaan di tangan dan uang iuran kawan-kawannya di kantong celana, kami berdua sempat terkaget-kaget disapa suasana pasar pagi ini. Alamak, ramainyaaaaaa...., meski kami berdua mulai menyukai aktivitas berbelanja *dengan rutinitas tawar menawarnya yang pasti, hihihihi* kami sempat shock dengan berdesakannya para pengunjung pasar satu sama lain (terakhir kali saya berdesakan begini yang saya ingat, sewaktu saya dan sepupu laki-laki saya menyambangi kaka sepupu perempuan kami di kota Cilacap dengan naik kereta ekonomi di awal tahun 2011 lalu). Entahlah, apakah memang suasana pagi pasar selalu begini atau hanya di saat orang-orang menghadapi malam tahun baru saja. Tau pedagang apa yang paling heboh melayani permintaan pembelinya yang juga tak kalah heboh ? yup anda sekalian benar, pedagang jagung manis dan pedagang daging ayam (untuk pedagang arang, saya merasa tak melihatnya, hihihi).

Kurang lebih satu jam kami di pasar, kami pulang dengan semua checklist untuk daftar di belanjaan kami, Alhamdulillah. Bahan-bahan langsung kami olah dan masak sebisa dan sepengetahuan yang kami punya setibanya di dapur. Cukup sangat melelahkan rutinitas memasak hari ini, mengingat masih sangat sederhana sekali menu masakan yang saya kuasai, hihihi. Pukul 17.00 jadwal semula untuk kami berangkat dari rumah, tapi ternyata kami masih sibuk di dapur. Dan kawan-kawannya yang sudah berada di tempat acara juga tak kalah sibuknya berkali-kali telpon atau sms ulang Mas untuk memastikan nasi tumpengnya hadir di acara malam nanti. (kabayang seperti apa diburu-burunya kami kan ?)

Mas bekerja di sebuah instansi milik negara yang memposisikan istri-istri dari anggota tempat bekerjanya itu memiliki dan bernaung di sebuah organisasi yang mendorong suami ke medan juang menurut lagu marsnya. Apa ya, memang saya salah satu orang dengan kepribadian yang agak susah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Mmmm... sudah 1 bulan jadi istri Mas pun saya belum sempat untuk datang ke pertemuan dan melakukan perkenalan dengan ibu-ibu yang lain. Rutinitas saya memang agak padat, selain malas, sibuk bekerja saya juga sibuk dengan sekolah saya yang dilakukan sepulang bekerja. Tapi malam itu saya datang, dengan niat baik untuk berkenalan pertama kalinya dengan ibu-ibu senior lainnya. Sempat agak gentar saat itu, karna dari beberapa orang di kelompok Mas, cuma satu yang saya kenal, itupun tengah punya baby dan sibuk menyusui jadi rasanya tak mungkin ibu itu akan datang ke acara malam nanti, batin saya.

HAH, dan benar saja... apa yang saya khawatirkanpun terjadi. Saya datang, dan saya serasa tak dianggap ! Kikkuuuuuuuuuuuuuukkk sekali rasanya saat itu, terlebih Mas juga sibuk dengan kerjaannya di depan gerbang sana. Sebagai junior (halah), apa berlebihan rasanya kalau saya berharap 'dirangkul' *maksudnya diakrabi* terlebih dahulu oleh para senior ya ? Ah, apa mungkin saya yang terlalu ego dan juniorlah yang seharusnya lebih dulu mengakrabi seniornya ya ? Ah kembali lagi, saya tak paham dengan dunia baru saya ini. Saya sudah berusaha untuk mengakrabkan diri, sok' bertanya ini dan itu. Tapi jawaban yang saya terima selalu datar. Takut terkesan banyak omong dan rese', saya memilih menyambangi salah satu kenalan saya di lingkungan tempat bekerja Mas yang tak sekelompok. Dan kelompok saya yang satu itu ? saya tinggalkan beberapa menit lamanya. Hihihi *maaf*

Beruntung rasanya saat di lapangan saya bertemu dengan beberapa ibu-ibu senior yang sudah saya kenal sebelumnya. Salah seorang diantaranya banyak bercerita tentang pengalaman pertamanya bergaul dengan ibu-ibu seniornya, dan syukurlah ternyata bukan saya seorang yang merasa kikuk dengan suasana baru ini (di dalam hati saya merasa normal). Saya tak menyambangi lagi kelompok saya yang satu itu. Tak apalah, dijadikan bahan omonganpun tak apa. 

Saya meminta pulang lebih cepat beberapa puluh menit sebelum acara malam itu selesai, meski sedikit agak dongkol dengan permintaan saya, Mas mengerti dan mengiyakan permintaan saya. *Suami saya memang No. 1, love you dear... !* Dan tepat pukul 24.00 malam, yang direncanakan dimeriahkan dengan banyak kembang api di tempat kerja Mas, kami sudah berada di dalam kamar kami, menikmati acara TV di bawah selimut hangat kami, juga menikmati pertunjukan kembang api-pun tentunya, meski hanya sekedar melalui siaran langsung di TV, hihihi.

Dini hari itu kami tutup dengan perbincangan sedikit bijak, (tidaaakkk... saya tak pernah sakit hati dengan perlakuan ibu-ibu senior saya itu, anggaplah semacam shock therapy untuk saya di awal perkenalan saya dengan dunia baru saya) dan ciuman sayang di kening tentunya. Betapa saya sayang suami saya yang sudah dengan tanpa sengaja mengajarkan banyak hal tanpa terasa (mengenali pasar dan harga pasar, dunia baru, serta cara memasak nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya).

Thank you dear, loving you as always,,,

Happy new year 'nggeh, selamat tahun baru... semoga senantiasa diberikan yang terbaik oleh-Nya. amin 





Januari 03, 2012

Tahun Baru I

ini cerita memang sudah sedikit kadaluarsa, tapi ibarat sinetron cerita ini seperti bagian dari shooting yang diberi judul 'dibuang sayang', yaaahhh hitung-hitung untuk menuhin blog saya yang nampaknya minim cerita (bukan nampaknya, tapi MEMANG mungkin yah? hihihi) tak ada salahnya saya share disini toh ?

Cerita ini tentang malam pergantian tahun 2012 lalu. Saya sebetulnya bukanlah penikmat sejati malam pergantian tahun. Selain rutinitas berkumpul bersama keluarga atau kawan, saya tidak menikmati rutinitas malam tahun baru yang lain, meniup terompet terutama. Sering kepikiran, siapa atau apa sih yang memulai pertama kali dulu sampai-sampai malam tahun baru identik dengan tiup terompet ??? *asa teu nyambung (meun ceuk sundana mah) dan bikin bising suasana pasti, apalagi kalau terompetnya made in negara yang punya penduduk terbanyak di dunia itu, duh duh duh*  



Tapi pergantian tahun 2011 ke 2012 ini memang serasa teristimewa sekali nampaknya untuk saya. Selain saya kini punya mas (suami), ada cerita menarik yang mengawali hari awal tahun baru saya kemarin.


Dimulai di hari Jum'at tgl. 30 Desember lalu, 
Hari ini memang saya libur dari rutinitas kantor, saya ingat betul kalau sehari ini super sibuk sedari pagi. Yaaahhh... meski berstatus libur kerja, kerjaan di rumah ternyata tak bisa di pending, apalagi di cancel, atau mungkin sekalian di delete (jadi berkhayal sekian menit andaikan itu possible to do, hihihihii), terutama menyiapkan sarapan swami. Yaaaaaahhh.... meski saya tak pandai memasak, saya mencoba untuk menyiapkan kebutuhan makan swami semampu saya, yang semampu beliau, beliau selalu habiskan hasil masakan saya yang tidak begitu enak itu, hihihihii (so thanks dear, sudah bersusah payah untuk hal yang satu ini, hihihihi). Selepas swami pergi ke tempat kerjanya, saya melanjutkan pekerjaan rumah yang lain, "kebetulan" tumpukan baju kotor kami sudah melebihi kapasitas sang keranjang menampung mereka, oya... selain itu saya juga masih punya sekian helai baju bersih yang belum siap masuk ke lemari, a.k.a BELUM DISETRIKA. Oalah, ternyata begini rasanya menikah, *tepok jidat* hahahh.
Hmmm..., Alhamdulillah selepas dzuhur semua bisa saya selesaikan. Lalu kegiatan selanjutnya ? saya sih memilih bobo siang manis, ceritanya untuk me're-charge stamina yang tadi terkuras (hallah, majas hiperbola sekali yah nampaknya, hihihihi). 
Mungkin kira-kira saat Ashar, saya terbangunkan oleh suara sms alert dari handphone saya, swami saya, katanya, "Dek, besok masak nasi tumpeng yah"
Hah, nasi tumpeng ? dalam rangka apa saya mau masak nasi tumpeng ? tahun baru ? istimewa sekali..., ya Allah dear, bukankah kita sama-sama bukan penikmat sejati malam pergantian tahun ? tappiiii sebentaaaaarrrr..., saya baca ulang sms swami saya itu, tak ada tanda tanya, berarti ini bukan sebuah pertanyaan nih (batin saya), jadi maksudnya beliau meminta (nyuruh kali ye tepatnye) saya memasak nasi tumpeng nih ??? saya jawab smsnya, "untuk apa ?", dan jawabnya, "malam tahun baru nanti ada acara di _ _ _ (tempat beliau kerja), setiap kelompok wajib punya tumpeng. Mas udah nyanggupin untuk bikin nasi tumpeng dan biar anggota lain buat lauk yang lain". Iddiiiiiiiiiiiihhh appaan ??? nasi tumpeng ??? ya Allah, sekelas sayur asem aja saya masih belum bisa mengingat-ingat ingredientsnya, apalagi ini, nasi tumpeng ??? lalu sms susulannya, "nanti mas bantu". Jadilah saya, di keadaan bangun dari bobo siang manis saya itu, MELONGO. Dan di sisa hari Jum'at saya yang berharga itu, saya habiskan untuk menunggu sang swami sampai di rumah. Bukan karna kangennya, tapi saya sudah tak sabar ingin menyampaikan protes saya secara live. :D

... Lanjut ke part II yaaahhh

Desember 27, 2011

Batik Bali

Seharian ini saya memang sedang gak ada kerja di kantor. Pagi tadi cuma rekap pengeluaran sampe tgl. 24 kemarin terus asik ngegame online sampe satu sms dari swamiku muncul siang ini. katanya, "de, telpon mas bentar". 
Duh, ada apa nih ? tanpa pikir panjang ku dial nomor handphonenya,
"ada apa ?" sapa saya langsung
"mau batik Bali ndak ?" jawabnya 
Batik Bali ? apa itu ? bertanya dalam benak, lalu saya sambung, "siapa yang habis dari Bali ?"
di pikir saya juga sibuk menerka-nerka, apa jangan-jangan hadiah lagi ? baru lusa lalu beliau kasih saya sweater loreng, kenapa hadiah lagi ? punya uang yah ? hebat, ternyata swami saya romantis juga, kesengsemplusge'erduluan.com,
 

Tapi jawabnya kemudian, "ini ada yang jualan mampir ke pos, harganya 250 ribu".
gubraaaakkkk.... ketiwasan saya mas, saya pikir njenengan mu bawai saya hadiah lagi, hihihi....
Saya : mengingat tanggal berapa ini, spontan langsung menjawab "nddaaaaaaaakkkk....."